Tugas Softskill Etika Bisnis
Nama : Gita Safitri Ayuningtyas
Kelas : 3ea22
NPM : 14214589
A. ETIKA BISNIS
a. Definisi Etika Bisnis
Etika bisnis adalah
suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis
yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal
(Muslich,2004:9).
b. Etika moral, Agama, danHukum.
PengertianEtika
Etika berasal dari
kata ethos dari Yunani ,namun seiring
perkembangan etika atau ethics berkembang menjadi sebuah bidang kajian filsafat
atau ilmu pengetahuan tentang moral atau moralitas. Sehingga etika adalah suatu penyelidikan atau
pengkajian secara sistematis tentang baik buruknya perilaku.
*FungsiEtika
Fungsi utama dari
etika yang disebutkan oleh Magnis Suseno
yaitu ,untuk membantu mencari orientasi secara kritis dalam berhadapan dengan
moralitas yang membingungkan.
*PengertianMoral
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia ,kata:moral” memiliki arti (1) ajaran tentang baikdan buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budipekerti,
susila;(2)kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdiisiplin, keadaan perasaan.
*FaktorPenentuMoralitas
Dalam tataran
terminology agama dan filsafat, orang yang memiliki moral yang baik, sering diistilahkan
dengan kata masih memiliki “moralitas” yang baik.Moralitas dibagi menjadi dua
bagian yakni;
1. Moralitas dapat bersifat intrinsik, berasal dari diri manusia itu
sendiri sehingga
Perbuatan manusia itu baik atau
buruk terlepas atau tidak dipengaruhi oleh peraturan hukumyang gada. Moralitas
instrinsik ini esensinya tedapat dalam perbuatan diri manusia itu sendiri.
2. Moralitas yang bersifat ekstrinsik penilaiannya didasarkan pada
peraturan hukum
Yang berlaku, baik yang bersifat
perintah atau pun larangan. Moralitas yang bersifat ekstrinsik ini merupakan realitas
bahwa manusia ituberkaitan dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang diberlakukan dalam kehidupan bersama.
*Pengertian Agama
Agama merupakan realitas
yang berada disekeliling manusia. Masing-masing manusia memiliki kepercayaan tersendiri
akan agama yang dianggapnya sebagai sebuah kebenaran.Agamayang telah menjadi dasar
manusia ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan social manusia tersebut[12].
*Pengertian Hukum
Hukum dalam arti Penguasa
(undang-undang, keputusan,hakim dan lainnya)
Hukum diartikan sebagai seperangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintahan, melalui badan-badan yang berwenang
membentuk berbagai peraturan tertulis seperti: undang-undang dasar,undang-undang,
keputusan presiden, peraturan pemerintah, keputusan menteri-menteri dan peraturan
daerah.
c.KLASIFIKASI ETIKA
1. EtikaDeskriptif
Etika deskriptif yaitu
etika dimana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar
tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana
adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya dimasyarakat secara
turun-temurun.
2. Etika Normatif
Etika
normative yaitu sikap dan perilaku manusia
atau masyarakat sesuai dengan norma dan Moralitas yang ideal. Etika ini secara umum
dinilai memenuhi
Tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya
tuntutan yang menjadi aturan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan
kehidupannya.
3. Etika Deontologi
Etika deontology yaitu
etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap
orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan . Bukan hanya dilihat dari akibat dan
tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu
aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau
pihak lain.
4. EtikaTeleologi
Etika Teleologi adalah
etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas
akan dinilai baik jika bertujuan baik.Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu
yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang
terkait,maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
a. Egoisme
Egoisme yaitu etika
yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
b. Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah
etika yang baik bagi semua pihak,artinya
semua pihak baik yang terkait.Langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh
yang baik.
5. Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan dimana
mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal
atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial,misalnya etika yang
sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi,sifat dan lain-lain. Dengan
demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.
d.KONSEPSI ETIKA
Konsep etika bisnis
tercermin pada corpora teculture (budayaperusahaan).Menurut Kotler (1997)
Budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup
pengalaman,cerita,kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan.
Hal ini dapat dilihat dari
Cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan
kantor.
Dasar pemikiran: Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila
perusahaan tersebut memiliki pasar,dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi
pekerjaannya.
B. Prinsip Etika dalam Bisnis serta Etika lingkungan
1.Prinsip Otonomi
dalam Etika Bisnis
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah
bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan
dan pelaksanaanny asesuai dengan visi dan
misi yang dipunyainya.Contoh prinsip otonomi dalam etika bisnis : perusahaan
tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain. Dalam
prinsip otonomi etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak
secara penuh berdasar pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk
mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan
sebagai kelembagaan.Disampingitu, maksud dan tujuan kelembagaan ini tanpa merugikan
pihak lain atau pihak eksternal.
Dalam pengertian
etika bisnis, otonomi bersangkut paut dengan kebijakan eksekutif perusahaan dalam
mengemban misi, visi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran,kesejahteraan
para pekerjanya ataupun komunitas yang dihadapinya.Otonomi disini harus mampu mengacu
pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan perusahaan dalam menggunakan sumber
daya ekonomi. Kalau perusahaan telah memiliki misi, visi dan wawasan yang baik sesuai
dengan nilai universal maka perusahaan harus secara bebas dalam artikel keluasaan
dan keluwesan yang melekat pada komitmen tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan
etika bisnis. Dua perusahaan atau lebih sama-sama berkomitmen dalam menjalankan
etika bisnis,namun masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan
berbeda-beda dalam menjalankannya.Sebab masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan
pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya.Sebab masing-masing perusahaan memiliki
kondisi Karakter internal dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan, misi
dan strategi,Meskipun dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal yang sama.Namunmasing-masing
perusahaan memiliki otoritas dan otonomi penuh untuk menjalankan etika bisnis.Oleh
karena
Itu konklusinya
dapat diringkaskan bahw aotonomi dalam menjalankan fungsi bisnis yang berwawasan
etika bisni sini meliputi tindakan manajerial yang terdiri atas:
(1)Dalam pengambilan
keputusan bisnis
(2)Dalam tanggung
jawab kepada: dirisendiri, para pihak yang terkait dan pihak-pihak masyarakat dalam
arti luas.
2.Prinsip Kejujuran
dalam Etika Bisnis
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis
merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan.Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran.
Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan kegiatan bisnis ini.Prinsip yang
paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri
sendiri.Namun jika prinsip Kejujuran terhadap
dirisendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola perusahaan maka
pasti akan terjamin pengelolaanbisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran terhadap
semua pihak terkait.
3.Prinsip Keadilan
dalam EtikaBisnis
Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk
mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait
memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis.Para
pihak ini terklasifikasi kedalam stake holder. Oleh karena itu,
Semua pihak ini
harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing
pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak
ukur yang dipakai menentukan atau memberikan
kelayakan ini sesuai dengan ukuran –ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat
bisnis dan umum.
4.Prinsip Hormat
Pada DiriSendiri dalam Etika Bisnis
Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang
dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri.Dalam aktivitas bisnis tertentu
kemasyarakat
Merupakan cermin
diri bisnis yang bersangkutan.Namun jika bisnis memberikan kontribusi Yang menyenangkan
bagi masyarakat, tentu masyarakat memberikan respon sama.Sebaliknya Jika bisnis
memberikan image yang tidak menyenangkan maka
masyarakat tentu tidak Menyenangi terhadap bisnis yang bersangkutan.Namun jika para pengelola perusahaan
ingin Memberikan respek kehormatan terhadap perusahaan, maka lakukanlah respect
tersebut para pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Hak dan Kewajiban
Setiap karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan
memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut : kewajiban dalam mencari mitra
(rekanan) bisnis yang cocok yang bisa diajak untuk bekerjasama, saling
menguntungkan diantara kedua belah pihak dalam pencapaian tujuan yang telah
disepakati bersama demi kemajuan perusahaan, menjunjung tinggi nilai-nilai
moral yang terwujud dalam perilaku dan sikap dari setiap karyawan terhadap
mitra bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut telah melaksanakan kegiatan
bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik. Lalu bagian SDM perusahaan akan
mencoba untuk menganalisis sebab timbulnya bisnis tidak sesuai dengan tujuan
perusahaan, dan menemukan dimana terjadinya letak kesalahan serta mencari
solusi yang tepat untuk menindak lanjuti kembali agar bisnis yang dijalankan
dapat meningkat secara pesat seiring perkembangan waktu.
Bukan hanya kewajiban saja yang harus dijalankan,
hak etika bisnispun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan
mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan
bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa
aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu
perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti :
kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja
keras agar terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah
pihak bisnis tersebut.
6. Teori Etika dan Lingkungan
a) Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya
teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu
pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untukmencakup komunitas yang lebih luas.
b) Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai
pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam
kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi
adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat
perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat
nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh
karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan
kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan
manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
c) Biosentrisme
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian
etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan
kehidupan sebagai standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja
yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor,
karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau
diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti
bertumbuh dan bereproduksi.
7. Prinsip Etika dilingkungan Hidup
Keraf (2005 : 143-159) memberikan minimal ada
sembilan prinsip dalam etika lingkungan hidup :
1. Sikap hormat
terhadap alam atau respect for nature alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak
saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam, tetapi terutama karena
kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian integral dari alam.
2. Prinsip
tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung jawab
bersama ini, setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab
memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang
tinggi seakan milik pribadinya.
3. Solidaritas kosmis
atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia untuk menyelamatkan
lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.
4. Prinsip kasih sayang
dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang
artinya tanpa mengharapkan balasan.
5. Prinsip tidak
merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak
perlu,. tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi
makhluk hidup lainnya.
6. Prinsip hidup
sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas,
cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material.
7. Prinsip keadilan
prinsip keadilan lebih diekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku satu
terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan bagaimana sistem
sosial harus diatur.
8. Prinsip demokrasi
alam semesta sangat beraneka ragam. demokrasi memberi tempas yang seluas –
luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitaas. oleh karena itu orang
yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang demokratis.
9. Prinsip
integritas moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan
perilaku terhormat serta memegang teguh prinsip – prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.
Daftar pustaka :
http://refastyadhiatiehasna.blogspot.co.id/2016/10/tugas-softskill-etika-bisnis.html?m=1
http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-dan-klasifikasi-etika.html?m=1
http://wijayantisari123.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi-etika-dan-konsepsi-etika.html?m=1
http://nurmaliaandriani95.blogspot.co.id/2015/06/etika-profesi-hukum-manusia-etika-moral.html?m=1
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-dan-prinsip-etika-bisnis.html#